Ketika saya membeli novel ini, saya tidak terpikir novel ini bisa membuat saya menangis, karena dari sinopsis yang saya baca di belakang cover novel tersebut, saya tidak menemukan sesuatu yang pantas untuk ditangisi. Namun, setelah membaca novel berjudul “Where Rainbows End” ini saya berpikir jika itu terjadi dalam hidup saya, apa yang akan saya lakukan?
Yang dapat saya ceritakan dari novel tersebut adalah apa yang akan kau lakukan jika kau baru menemukan dan menyadari cinta sejati mu berada di dekatmu selama ini ketika kau berumur 50 tahun, ketika sudah memiliki anak dan cucu?
Alex dan Rosie bersahabat dari kecil karena jarak rumah mereka yang dekat. Mereka selalu surat-menyurat ketika di kelas. Mereka selalu bersama dalam suka dan duka, mereka tidak membutuhkan teman yang lain lagi sehingga mereka selalu mengacuhkan teman-teman mereka karena mereka saling mengisi satu sama lain. Lalu ketika Alex harus pindah ke negara Amerika, semua jadi berbeda. Rosie menjadi penyendiri, ia tidak memiliki teman. Walaupun mereka terpisah oleh jarak mereka tetap berhubungan lewat email. Banyak halangan dan rintangan untuk membuat mereka bersama lagi terutama diri mereka sendiri yang tidak menyadari keberadaan cinta dalam hubungan mereka. Bertahun-tahun mereka selalu menopang satu sama lain, mendukung, dan saling mengisi namun mereka tetap tidak sadar akan cinta yang mereka rasakan. Ketika Alex menikah Rosie mendampingi, ketika Rosie menikah Alex pun mendampingi, begitu seterusnya. Namun mereka tidak pernah sadar bahwa yang harusnya ada menjadi pengantin mereka adalah orang yang mendampingi mereka selama ini. Walaupun mereka bercerai dengan pengantin-pengantinya, tidak membuat mereka mudah mengatakan apa yang mereka rasakan satu sama lain. Lalu ketika mereka semakin tua, mereka baru menyadari bahwa cinta mereka adalah mereka dan bahwa cinta mereka sanggup melawan jarak dan waktu.
Tapi apa yang dapat kita lakukan dengan semua itu jika umur kita sudah tidak banyak untuk bersama. Ya, seorang pemain musik terkenal yang saya lupa namanya berkata, waktu tidaklah menentukan kualitas cinta seseorang. Jadi, jika kita diberikan hanya lima tahun saja untuk bisa bersama seseorang manfaatkanlah waktu itu sebaik-baiknya.
Referensi : Novel Where Rainbows End karya Cecelia Ahern