Saya selalu bertanya pada diri saya, "Kenapa setiap kita melakukan suatu hal yang baik, selalu saja ada hambatan atau pun pikiran-pikiran negatif dari orang-orang di sekitar saya?"
Padahal bukankah seharusnya seseorang bisa melihat niat baik kita kan? Dan bukannya malah memojokkan kita untuk berpikir dua kali tentang melakukan niat baik tersebut?
Ketika saya mengantar adik saya pergi ke sekolahnya pagi ini, saya justru berkonsentrasi pada pemikiran niat baik ini daripada memperhatikan jalanan yang seperti biasa selalu macet. Saya mencoba menelaah, apa sebenarnya yang Tuhan inginkan dari kita? Bukankah punya niat baik saja sudah bagus? Kenapa juga musti ada hambatan yang membuat kita enggan melakukan tindakan real dari niat baik kita?
Dan disinilah saya mendapat jawabannya, ketika kendaraan saya melaju dengan perlahan dan kemacetan total terjadi di depan saya :
TUHAN ITU MAHA MELIHAT DAN MAHA MENDENGAR...tanpa perlu kita berkoar-koar bahwa kita hendak mempunyai niat baik, Ia melihat dan mendengar dengan jelas semua yang terjadi di muka bumi ini, bahkan Ia sudah mengetahui yang terjadi sebelum kita menjalaninya (ini yang disebut TUHAN MAHA TAU).
Ketika kita memiliki suatu niat baik, Tuhan akan menguji kita dengan hambatan-hambatan yang tentu saja kita tidak dapat menyadarinya. Hal ini dimaksudkan agar Tuhan benar-benar bisa melihat manusia yang benar-benar mempunyai iman/keyakinan yang kuat terhadap niat baik ini, sehingga manusia ini tidak akan tergoyahkan dengan hambatan apa pun untuk mengimplementasikan niat baiknya menjadi tindakan yang nyata/real.
Sebagian besar manusia yang memiliki niat baik, akan tergoyahkan untuk berbuat baik ketika hambatan datang dan menggoyahkan keyakinannya terhadap niat baik tersebut. Hanya orang-orang yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap niat baiknya yang akan berhasil mengimplementasikan niat baiknya menjadi tindakan nyata. Orang-orang tersebut, kebanyakan berpikir bahwa "SETIAP NIAT YANG BAIK YANG DIIMPLEMENTASIKAN AKAN MENGHASILKAN HASIL YANG BAIK"
Namun sayangnya, tidak semua manusia memiliki keyakinan yang kuat, mungkin termasuk saya salah satunya. Padahal jika ditinjaukan lebih dalam, Tuhan tidak pernah berbohong bahwa tindakan yang baik akan menghasilkan hal yang baik, seperti halnya tanaman padi yang ditanam oleh petani akan menghasilkan beras kan?itu salah satu bukti bahwa Tuhan tidak berbohong atas hasil yang dihasilkan oleh suatu tindakan.
Tapi pemikiran tentang "HASIL" ini harus kita singkirkan, agar ketulusan bisa menyertai niat baik kita. Jadi apa yang kita butuhkan?? hanya "KEYAKINAN"!
"KEYAKINAN UNTUK BERBUAT BAIK DAN MENGIMPLEMANTASIKAN NIAT BAIK TERSEBUT"
Padahal bukankah seharusnya seseorang bisa melihat niat baik kita kan? Dan bukannya malah memojokkan kita untuk berpikir dua kali tentang melakukan niat baik tersebut?
Ketika saya mengantar adik saya pergi ke sekolahnya pagi ini, saya justru berkonsentrasi pada pemikiran niat baik ini daripada memperhatikan jalanan yang seperti biasa selalu macet. Saya mencoba menelaah, apa sebenarnya yang Tuhan inginkan dari kita? Bukankah punya niat baik saja sudah bagus? Kenapa juga musti ada hambatan yang membuat kita enggan melakukan tindakan real dari niat baik kita?
Dan disinilah saya mendapat jawabannya, ketika kendaraan saya melaju dengan perlahan dan kemacetan total terjadi di depan saya :
TUHAN ITU MAHA MELIHAT DAN MAHA MENDENGAR...tanpa perlu kita berkoar-koar bahwa kita hendak mempunyai niat baik, Ia melihat dan mendengar dengan jelas semua yang terjadi di muka bumi ini, bahkan Ia sudah mengetahui yang terjadi sebelum kita menjalaninya (ini yang disebut TUHAN MAHA TAU).
Ketika kita memiliki suatu niat baik, Tuhan akan menguji kita dengan hambatan-hambatan yang tentu saja kita tidak dapat menyadarinya. Hal ini dimaksudkan agar Tuhan benar-benar bisa melihat manusia yang benar-benar mempunyai iman/keyakinan yang kuat terhadap niat baik ini, sehingga manusia ini tidak akan tergoyahkan dengan hambatan apa pun untuk mengimplementasikan niat baiknya menjadi tindakan yang nyata/real.
Sebagian besar manusia yang memiliki niat baik, akan tergoyahkan untuk berbuat baik ketika hambatan datang dan menggoyahkan keyakinannya terhadap niat baik tersebut. Hanya orang-orang yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap niat baiknya yang akan berhasil mengimplementasikan niat baiknya menjadi tindakan nyata. Orang-orang tersebut, kebanyakan berpikir bahwa "SETIAP NIAT YANG BAIK YANG DIIMPLEMENTASIKAN AKAN MENGHASILKAN HASIL YANG BAIK"
Namun sayangnya, tidak semua manusia memiliki keyakinan yang kuat, mungkin termasuk saya salah satunya. Padahal jika ditinjaukan lebih dalam, Tuhan tidak pernah berbohong bahwa tindakan yang baik akan menghasilkan hal yang baik, seperti halnya tanaman padi yang ditanam oleh petani akan menghasilkan beras kan?itu salah satu bukti bahwa Tuhan tidak berbohong atas hasil yang dihasilkan oleh suatu tindakan.
Tapi pemikiran tentang "HASIL" ini harus kita singkirkan, agar ketulusan bisa menyertai niat baik kita. Jadi apa yang kita butuhkan?? hanya "KEYAKINAN"!
"KEYAKINAN UNTUK BERBUAT BAIK DAN MENGIMPLEMANTASIKAN NIAT BAIK TERSEBUT"
