Beberapa minggu yang lalu, ketika salah seorang dosen Inteksi Manusia dan Komputer (IMK) di kampus saya mengatakan akan menonton film di pertemuan selanjutnya, saya pikir itu hanya sekedar pembicaraan saja dan kemungkinan film yang akan ditonton akan sangat membosankan. Selama 5 semester saya belajar di kampus, tidak pernah ada dosen yang menggunakan metode belajar dengan menonton film, paling banyak metode pembelajaran yang digunakan adalah beberapa mengangkat suatu masalah untuk dipresentasikan dan didiskusikan secara bergantian. Namun, ternyata dosen tersebut menampar semua keraguan saya. Ketika pertemuan berikutnya terjadi, ia membuktikan kata-katanya dengan mengajak kelas kami menonton salah satu film Will Smith (sebagai detektif kepolisian,Del Spooner) yang ternyata tidak membosankan bahkan penuh dengan pengetahuan yang bisa dipelajari dan nilai moral yang bisa digunakan , yaitu film I-Robot.
I-Robot merupakan salah satu film yang dibuat tahun 2004 dan diangkat dari sebuah buku. Film yang mengambil tempat di tahun 2035 (Chicago) ini disutradarai oleh Alex Proyas ini, menceritakan bahwa dunia yang kita tinggali 26 tahun mendatang akan dipenuhi oleh robot yang digunakan manusia sebagai pelayan. Salah satu bukti dari keberadaan robot tersebut ditunjukkan dalam film ini dengan meletakkan teknologi sebagai hal yang paling penting di dunia, seakan-akan menunjukkan dengan tidak adanya teknologi maka manusia tidak dapat hidup. Adegan yang paling saya sukai yang menunjukkan bahwa teknologi memanglah penting adalah ketika Spooner ingin memarkirkan mobil di suatu gedung, ia tidak perlu repot-repot untuk mencari lahan tempat mobilnya akan diparkir, namun ia hanya perlu keluar dari mobil dan seperti sebuah sihir, ada suatu alat yang mengambil mobilnya dan meletakkannya entah dimana yang jika diperhatikan cara kerja alat tersebut seperti jika kita ingin menaruh pakaian dalam lemari. Del Spooner merupakan detektif kepolisian Chicago yang tidak menyukai adanya teknologi termasuk salah satunya robot. Sungguh sangat kontrast bukan dengan lingkungannya yang penuh dengan teknologi. Bahkan ia mempertahankan untuk tidak menggunakan robot sebagai pelayan dan benda-benda manual seperti CD-player yang kita miliki sekarang . Hal ini dikarenakan kecelakaan mobil yang menimpanya beberapa waktu yang lalu. Robot yang bertugas menyelamatkan, malah menyelamatkan ia terlebih dahulu bukannya menyelamatkan seorang anak perempuan di mobil lainnya, yang menyebabkan anak tersebut tidak tertolong.
Padahal menurut perhitungannya, ia memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk bisa bertahan. Meninggalkan perasaan bersalah dan lengan mekanik dari kecelakaan tersebut, Spooner dikirim untuk mengusut sebuah kasus kematian Dr. Alfred Lanning (Crom Well), ilmuwan robot dan penemu U.S Robotics (USR) yang juga orang yang menyelamatkan Spooner dari kecelakaan tersebut dan mengubah lengannya menjadi lengan besi.
Dengan dibantu oleh psikolog robot dari USR Susan Calvin (Mohynahar), Spooner mengira bahwa Lanning dibunuh dan mencari tahu semua misteri tersebut. Walaupun orang-orang disekelilinginya mengira Lanning bunuh diri dengan melompat dari tempatnya yang tinggi. Hal ini meragukan karena tempat dimana Lanning diperkirakan melompat merupakan salah satu teknologi mutakhir yang jika kaca jendela dipecahkan dengan kursi sekali pun, kaca jendela itu tidak akan pecah dan pintu di tempat tersebut akan terkunci otomatis dari luar, yang berarti menurut Spooner bahwa pembunuhnya pasti masih ada di tempat tersebut.
Tidak menyukai model lama robot baru USR NS-5 yang diawasi oleh perusahaan super komputer VIKI (Virtual Interactive Kinetic Intelligence), Spooner percaya bahwa salah satu unit NS-5 yang bebas, eksperimen, dan lebih mirip manusia, Sonny (Tudy K) membunuh Lanning. Jika benar demikian, robot tersebut telah merusak tiga hukum robot dan mungkin masih ada robot lain yang berbahaya juga, yang akan dapat menjadi sebuah kehancuran untuk USR bisnis. Spooner memberitahukan kepala USR, Lawrence Robertson (Greenwood). Robertson memerintahkan Calvin untuk menonaktifkan Sonny.
Dengan dibantu oleh psikolog robot dari USR Susan Calvin (Mohynahar), Spooner mengira bahwa Lanning dibunuh dan mencari tahu semua misteri tersebut. Walaupun orang-orang disekelilinginya mengira Lanning bunuh diri dengan melompat dari tempatnya yang tinggi. Hal ini meragukan karena tempat dimana Lanning diperkirakan melompat merupakan salah satu teknologi mutakhir yang jika kaca jendela dipecahkan dengan kursi sekali pun, kaca jendela itu tidak akan pecah dan pintu di tempat tersebut akan terkunci otomatis dari luar, yang berarti menurut Spooner bahwa pembunuhnya pasti masih ada di tempat tersebut.
Tidak menyukai model lama robot baru USR NS-5 yang diawasi oleh perusahaan super komputer VIKI (Virtual Interactive Kinetic Intelligence), Spooner percaya bahwa salah satu unit NS-5 yang bebas, eksperimen, dan lebih mirip manusia, Sonny (Tudy K) membunuh Lanning. Jika benar demikian, robot tersebut telah merusak tiga hukum robot dan mungkin masih ada robot lain yang berbahaya juga, yang akan dapat menjadi sebuah kehancuran untuk USR bisnis. Spooner memberitahukan kepala USR, Lawrence Robertson (Greenwood). Robertson memerintahkan Calvin untuk menonaktifkan Sonny.
Bagaimana pun juga selama masa investigasi tersebut, Spooner menemukan beberapa hal dalam hidupnya juga dibuat oleh robot & teknologi USR. Spooner mempelajari bahwa Lanning memberikan Sonny kemampuan untuk menyimpan rahasia melalui mimpi (seperti indra keenam yang dimiliki manusia). Sonny memberitahunya untuk pergi ke suatu tempat, maka ia pun pergi ke tempat dimana Sonny gambarkan dalam mimpinya (Danau Michigan, yang sekarang digunakan sebagai area robot yang tidak digunakan lagi). Sayangnya yang melakukan hal tersebut adalah unit NS-5 yang menghancurkan robot-robot lama di danau Michigan tersebut. Di Chicago para robot NS-5 meminta para manusia untuk kembali ke rumah masing-masing dan tidak mengijinkan manusia untuk keluar dari rumah mereka. Tentu saja, manusia marah karena diperintah oleh robotnya dan terjadilah perkelahian antara manusia dan para robot, yang tentu saja dimenangkan oleh para robot karenan kekuatan mereka lebih besar.
Spooner dan Calvin pergi ke perusahaan USR yang dibantu oleh Sonny yang tidak jadi dinonaktifkan karena Calvin merasa bahwa Sonny berbeda dan Calvin pun menonaktifkan robot lain, mencari Robertson karena menduga bahwa Robertsonlah yang mendalangi semua ini. Namun ketika mereka sampai di ruangannya, Robertson ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. Ketika itu mereka tersadar bahwa kekacauan yang terjadi bukanlah ulah Robertson melainkan VIKI. Sayangnya menonaktifkan VIKI tidaklah mudah, karena di samping tiga hukum robot yang dimilikinya, VIKI juga memiliki artificial intelegen yang terlalu banyak dinterpretasikan dari hukum tersebut. VIKI sendiri memiliki alasan untuk melakukan semua itu,hal itu dikarenakan VIKI memutuskan untuk melindungi manusia dg mengorbankan beberapa manusia dan mengurangi beberapa kebebasan manusia. VIKI mengontrol NS-5 untuk memimpin pengambilalihan robot global. Tindakan tersebut diperkirakan akan membuat beberapa manusia meninggal. Lanning mengetahui rencana VIKI dan menyuruh Sonny untuk membunuhnya sebagai bagian dari rencana panjang untuk menang dari VIKI. Sonny dapat membuktikan bahwa dirinya dapat dipercaya untuk manusia dengan membantu Spoonet dan Calvin untuk melawan perlindungan VIKI. Belum berhenti di sana, Sonny pergi ke tempat dimana terdapat dalam mimpinya, bukan Spoonerlah yang diliatnya dalam mimpinya melainkan dirinyalah yang datang ke danau Michigan tersebut dan ia pun menjadi pemimpin para robot.
*Teknologi memang penting untuk memudahkan kehidupan manusia namun jangan sampai teknologi tersebut menjadi alasan untuk manusia berhenti berkarya karena adanya robot dan dapat menghancurkan manusia. Robot memang dibuat lebih tangguh dan pintar dari manusia tapi manusia juga harus lebih tangguh dan pintar dari robot karena manusialah yang membuat robot tersebut. Jangan pernah berhenti untuk mencari ilmu, agar manusia tidak dibodohi oleh teknologi.
Referensi : Film I-Robot dan Wikipedia
0 comments:
Posting Komentar